Sewaktu musim murung tiba
berduyun anak remaja menoreh kota
mencari titisan
demi secangkir kehidupan
Di kampung
penoreh tua berbaju lusuh
dadanya merusuh
hatinya luluh
hidupnya berpeluh
batang kurus terus disuluh
Doa ditadah memohon barakah
melangkah pasrah
sekali-sekala hatinya merekah
melihat susu getah meleleh gelisah
bilakan masa hidupnya berubah
Kini rezekinya dating melinkar
debunga hatinya kian mekar
semangatnya marak dibakar
Anaknya di kota
di lading kehidupan merdeka
sedia ditoreh sepanjang masa
dalam kemilau lampu kota
terus leka
No comments:
Post a Comment