Sesekali melihat peroman tua itu
terasa dia mencari sesuatu
di matanya ada kesalan yang berdebu
dimulutnya ada sesuatu yang terbuku
Dia sendirian menjamah usia
anak dan isterinya dibilang tiada
sejak dulu dia dilihat teruna bergaya
tidak suka diganggu cara
Katanya dia kerugian waktu
tewas dek rerentak lalu
kini dipenghujung rindu
menggalas lambakan pilu
Waktu sesalnya berganda
dia menghirup nafas mudanya
sambil menyapu peluh peristiwa
dan sisa hidupnya kini di muara
No comments:
Post a Comment